Siapakah Abdul Qadir
Al-Jailani?
Tahukah anda siapa itu Syaikh
Abdul Qadir Al-Jailani?
Ya, semua orang tahu siapa itu
Abdul Qadir Jailani. Mulai dari anak-anak kecil sampai orang-orang tua pun tahu
tentang Abdul Qadir Jailani, sampai para tukang becak pun tahu akan siapa tokoh
ini. Sampai-sampai jika ada orang yang bernama Abdul Qadir, maka orang akan
mudah menghafal namanya disebabkan namanya ada kesamaan dengan nama Abdul Qadir
Jailani. Yang jelas, selama orangnya muslim, pasti tahu siapa itu Abdul Qadir
Jailany. Ya minimal namanya.
Jika nama Abdul Qadir disebut atau didengarkan oleh sebagian orang, niscaya akan terbayang suatu hal berupa kesholehan, dan segala karomah, serta keajaiban yang dimiliki oleh beliau menurut mereka.Orang-orang tersebut akan membayangkan Abdul Qadir Jailani itu bisa terbang di atas udara, berjalan di atas laut tanpa menggunakan seseuatu apapun, mengatur cuaca, mengembalikan ruh ke jasad orang, mengeluarkan uang di balik jubahnya, menolong perahu yang akan tenggelam, menghidupkan orang mati dan lain sebagainya.
Apakah semua itu betul, ataukah semua itu hanyalah karangan dan kedustaan dari para qashshash (pendongeng) yang bodoh?
Jika nama Abdul Qadir disebut atau didengarkan oleh sebagian orang, niscaya akan terbayang suatu hal berupa kesholehan, dan segala karomah, serta keajaiban yang dimiliki oleh beliau menurut mereka.Orang-orang tersebut akan membayangkan Abdul Qadir Jailani itu bisa terbang di atas udara, berjalan di atas laut tanpa menggunakan seseuatu apapun, mengatur cuaca, mengembalikan ruh ke jasad orang, mengeluarkan uang di balik jubahnya, menolong perahu yang akan tenggelam, menghidupkan orang mati dan lain sebagainya.
Apakah semua itu betul, ataukah semua itu hanyalah karangan dan kedustaan dari para qashshash (pendongeng) yang bodoh?
Berikut sedikit keterangan
mengenai siapakah Abdul Qadir Al-Jailani.
(Nama lengkap beliau)
Seorang ahli sejarah Islam,
Ibnul Imad menyebutkan tentang nama dan masa hidup Syaikh Abdul Qadir
Al-Jailany: “Pada tahun 561 H hiduplah Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Abi
Sholeh bin Janaky Dausat bin Abi Abdillah Abdullah bin Yahya bin Muhammad bin
Dawud bin Musa bin Abdullah bin Musa Al-Huzy bin Abdullah Al-Himsh bin Al-Hasan
bin Al-Mutsanna bin Al-Hasan bin Ali bin Abi Tholib Al-Jailany”. (Lihat
Syadzarat Adz-Dzahab (4/198) oleh Ibnul Imad Al-Hanbaly)
(Tempat kelahiran
beliau)
Asy-Syaikh Abdul Qadir
Al-Jailany adalah salah seorang ulama ahlusunnah yang berasal dari negeri
Jailan. Kepada negeri inilah beliau dinasabkan sehingga disebut “Al-Jailany”,
artinya seorang yang berasal dari negeri Jailan.Jailan merupakan nama bagi
beberapa daerah yang terletak di belakang Negeri Thobaristan. Tidak ada satu
kota pun terdapat di negeri Jailan kecuali ia hanya merupakan bentuk
perkampungan yang terletak pada daerah tropis di sekitar pegunungan. (Lihat
Mu’jam Al-Buldan (4/13-16) Oleh Abu Abdillah Yaqut bin Abdillah Al-Hamawy)
(Komentar
para ulama tentang beliau)
Para ulama memberikan pujian
kepada Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany. Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Syaikh
Abdul Qadir Al-Jailany termasuk orang yang berpegang-teguh dengan sunnah dalam
masalah-masalah yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah, Qodar, dan semisalnya,
bersungguh-sungguh dalam membantah orang yang menyelisihi perkara tersebut.
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany berkata dalam kitabnya Al-Ghun-yah yang masyhur:
[Allah berada di bagian atas langit, bersemayam di atas Arsy, menguasai
kerajaan, ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, kepada-Nya lah naik kata-kata yang
baik dan amalan sholeh diangkatnya. Dia mengatur segala urusan dari langit ke
bumi, lalu urusan itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang sama dengan seribu
tahun menurut perhitungan kalian.Tidak boleh Allah disifatkan bahwa Dia ada di
segala tempat. Bahkan Dia di atas langit, di atas Arsy sebagaimana Allah
berfirman, “Ar-Rahman (Allah) tinggi di atas Arsy”.
Kitab Al-Ghun-yah di atas, judul
lengkapnya adalah: “Ghun-yah Ath-Tholibin” sebagaimana yang disebutkan oleh
Al-Azhim Abadi dalam Aunul Ma’bud (3/300), dan Al-Mubarakfury dalam Tuhfah
Al-Ahwadzi (7/430) Imam Muwaffaquddin Ibnu Qudamah berkata, “Kami
masuk Baghdad tahun 561 H. Ternyata Syaikh Abdul Qadir termasuk orang yang
mencapai puncak kepemimpinan dalam ilmu , harta, fatwa dan amal disana.
Penuntut ilmu tidak perlu lagi menuju kepada yang lainnya karena banyaknya
ilmu, kesabaran terhadap penuntut ilmu, dan kelapangan dada pada diri beliau.
Orangnya berpandangan jauh. Beliau telah mengumpulkan sifat-sifat yang bagus,
dan keadaan yang agung. Saya tak melihat ada orang yang seperti beliau
setelahnya.” (Lihat Dzail Thobaqot Hanabilah (1/293) karya Ibnu Rajab.)
Kehebatan-kehebatan yang
dinisbatkan kepada beliau Adapun khurafat yang biasa dinisbahkan kepada
beliau sebagaimana yang telah kami sebutkan contohnya di atas, maka Al-Hafizh
Ibnu Rajab Rahimahullah berkata: “Akan tetapi Al-Muqri’ Abul Hasan
Asy-Syanthufi Al-Mishri telah mengumpulkan berita-berita, dan keistimewaan
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany sebanyak tiga jilid. Ia telah menulis di dalamnya
suatu musibah, dan cukuplah seseorang itu dikatakan berdusta jika ia
menceritakan segala yang ia dengar. …. Di dalamnya terdapat keanehan,
malapetaka, pengakuan dusta, dan ucapan batil, yang tak bisa lagi dihitung.
Semua itu tak bisa dinisbahkan kepada Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany
rahimahullah. Kemudian saya mendapatkan Al-Kamal Ja’far Al-Adfawy telah
menyebutkan bahwa Asy-Syanthufi sendiri tertuduh dusta dalam berita yang ia
riwayatkan dalam kitab ini.” (Lihat Dzail Thobaqot Hanabilah (1/293) karya Ibnu
Rajab) Ibnu Katsir Rahimahullah berkata: “Mereka telah menyebutkan
dari beliau (Abdul Qadir Al-Jailany) ucapan-ucapan, perbuatan-perbuatan,
pengungkapan urusan gaib, yang kebanyakannya adalah ghuluw (sikap
berlebih-lebihan). Beliau orangnya sholeh dan wara’. Beliau telah menulis kitab
Al-Ghun-yah, dan Futuh Al-Ghaib. Dalam kedua kitab ini terdapat beberapa
perkara yang baik, dan ia juga menyebutkan di dalamnya hadits-hadits dha’if,
dan palsu. Secara global, ia termasuk di antara pemimpin para masyayikh
(orang-orang yang berilmu)”. (Lihat Al-Bidayah wa An-Nihayah (12/252) oleh
Ibnu Katsir)
Kesimpulannya: Asy-Syaikh
Abdul Qadir Al-Jailani adalah seorang ulama ahlussunnah wal jamaah, salafi.
Mempunyai karya-karya ilmiah di antaranya kitab Al-Ghun-yah dalam masalah
tauhid Al-Asma` wa Ash-Shifat, yang di dalamnya beliau menjelaskan tentang
akidah ahlussunnah. Sebagian ulama belakangan menyebutkan bahwa memang beliau
mempunyai beberapa karamah, hanya saja sebagian orang-orang jahil lagi ghulum
kepada beliau terlalu memperbesar-besar kejadiannya dan banyak menambah
kisah-kisah palsu lagi dusta lalu menyandarkannya kepada beliau
-rahimahullah-. Wallahu a’lam bishshawab
Ringkasan dari muqaddimah
tulisan Al-Ustadz Abu Faizah Abdul Qadir yang berjudul Biografi Abdul Qadir
Al-Jailani Sebuah sosok yang dikultuskan ahli tasawwuf
0 Komentar:
Posting Komentar