Kalau bom bunuh diri untuk para pelaku gerakan
separatis seperti yang terjadi di Negara Indonesia ini termasuk hal yang haram
meskipun berdalih amar ma'ruf disamping bunuh diri itu sendiri termasuk DOSA
BESAR juga berarti menentang undang-undang yang di perlakukan di negara ini :
ا...سعاد
الرفيق جز 2 ص :
تتِمَّة مِنَ
الكَبَائِرِ قَتلُ الإنْسَانِ نَفسَهُ لِقَولِه عَليْهِ الصَّلاةُ وَالسَّلامُ
مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقتَلَ نَفْسَه فَهُو فِى نَارِ جَهَنّمَ يَترَدَّى
فِيهَا خَالِدًا مُخَلدًا فِيهَا ابَدًا
Artinya : Termasuk dosa besar adalah bunuh diri,
sebagaimana sabda Nabi SAW. : “Barang siapa bunuh diri dengan menjatuhkan diri
dari ketinggian gunung maka akan masuk neraka jahanam dengan terlempar
selama-lamanya.
الموسوعة
الفقهية 6 ص : 285 – 286
الانتحار
حرام بالاتفاق ويعتبر من اكبر الكبائر بعد الشرك بالله قال الله تعالى ولا تقتلوا
النفس التى حرم الله الا بالحق وقال ولا تقتلوا انفسكم ان الله كان بكم رحيما وقد
قرر الفقهاء ان المنتخر اعظم وزرا ممن قاتل غيره وهو فاسق وباغ على نفسه حتى قال
بعضهم لايغسل ولايصلى عليه كالبغاة وقيل لاتقبل توبته تغليظا عليه كما ان ظاهر بعض
الأحاديث يدل على خلوده في النار منها قوله من تردى من جبل فقتل نفسه فهو في نار
جهنم يتردى فيها خالدا مخلدا فيها ابدا
Artinya : Bunuh diri adalah harom denga kesepakatan
para ulama’ dan dipandang dosa yang paling besar setelah syirik kepada Allah.
Allah berfirman ( artinya ): “ Janganlah kalian semua membunuh jiwa yang
diharomkan oleh Allah kecuali dengan jalan yang haq”, dan firman Allah (
artinya ): “Janganlah kalian membunuh dirimu sendiri sesungguhnya Allah maha penyayang
terhadap kamu semua”. Para Fuqoha’ menetapkan bahwa orang yang melakukan bunuh
diri lebih besar dosanya dari pada orang yang memerangi orang lain, dan dialah
orang fasiq dan menganiaya dirinya, hingga sebagian ulama’ mengatakan bahwa dia
tidak dimandikan dan disholati sebagaimana para pembangkang. Ada pendapat lain
bahwa dia tidak diterima taubatnya karna memberatkan atas kesalahannya
sebagaimana dlohirnya sebagian hadits menunjukkan keabadiannya dalam neraka.
المراجع:
مغني المحتاج
معرفة الفاظ المنهاج للشيخ محمد بن احمد الشربيني الخطيب ، ج ك 2 ص : 35
، مانصه:
أمَّا إذَا
كَانَ المَقتُولُ مِنْ أهْلِ البَغْىِ فَليْسَ بِشَهيدٍ جَزْمًا
Artinya : "Adapun orang yang terbunuh itu dari
ahlul baghyi (pemberopntak) maka mereka bukan termasuk mati syahid dengan
pasti."
Namun bila gambarannya seperti pertanyaan di atas
apakah juga termasuk mati syahid dan di perbolehkan, dalam hal ini ulama
berselisih pendapat :
الموسوعة
الفقهية 6 ص : 285 – 286
ثانيا هجوم
الواحد على صف العدو : 11 اختلف الفقهاء فى جوار هجوم رجل من المسلمين وحده على
العدو مع التيقن بانه سيقتل فذهب الما لكية الى جواز اقدام الرجل المسلم على
الكثير من الكفار ان كان قصده اعلاء كلمة الله وكان فيه قوة وظن تأثيره فيهم ولو
علم ذهاب نفسه فلا يعتبر ذلك انتحارا – الى ان قال – وكذلك لو علم وغلب على ظنه
انه يقتل لكن سينكى نكاية او سيبلى او يؤثر أثرا ينتفع به المسلمون ولا يعتبر هذا
القاء النفس الى التهلكة المنهي عنه بقوله تعالى ولا تلقوا بأيديكم الى التهلكة –
الى ان قال – كذلك قال ابن العربى والصحيح عندى جوازه لآن فيه اربعة اوجه الاول
طلب الشهادة الثانى وجود النكاية الثالث تجرئة المسلمين عليهم الرابع ضعف نفوس
الآعداء ليروا ان هذا صنع واحد منهم فما ظنك بالجميع
Artinya : Kedua masuknya seseorang pada barisan musuh.
Para Fuqoha’ berselisih pendapat tentang bolehnya seorang diri kaum muslimin
masuk kebarisan pasukan musuh dengan keyakinan dia akan terbunuh. Ulama’
madzhab Maliki berpendapat bahwa boleh seorang muslim mendatangi pasukan kafir
dalam jumlah banyak apabila bertujuan meninggikan kalimah Allah dan dia
mempunyai kekuatan dan persangkaan adanya pengaruh dikalangan orang-orang kafir
walaupun dia yakin akan kehilangan nyawa, maka yang demikian itu tidak dianggap
bunuh diri. – sampai perkataan Mushonnif- demikian pula jika ia yakin dan
menyangka dengan kuat bahwa ia akan dibunuh akan tetapi dia akan benar-benar
dapat mengalahkan/ menghancurkan/menimbulkan pengaruh yang dapat diambil
manfaat oleh kaum muslimin. Tindakan seperti ini tidak dipandang mencampakkan
diri pada kebinasaan yang dilarang oleh firman Allah ( artinya) : “ Janganlah
kalian mencampakkan dirimu pada kehancuran “. – sampai perkataan Mushonnif-
Ibnul ‘Arobi berkata : yang shohih menurut saya tindakan tersebut boleh karna
mengandung empat aspek (1) Mengharapkan mati syahid (2)Adanya kemenangan (3)
Memberanikan umat Islam melawan orang kafir dan (4) melemahkan mental musuh.
0 Komentar:
Posting Komentar