Permasalahan
Bagaimana hukumnya zakat yang ditasyarufkan kepada masjid,
madrasah, panti asuhan, yayasan-yayasan sosial, keagamaan dan lain-lain.
Sebagaimana yang berlaku ditengah masyarakat umum?
Jawaban
Memberikan zakat kepada masjid, madrasah, panti asuhan,
yayasan-yayasan sosial, keagamaan dan lain-lain tidak boleh.
Akan tetapi ada pendapat Imam Qofal menukil dari sebagian ahli
fiqih, zakat boleh ditasarufkan kepada sektor-sektor tersebut diatas, atas nama
sabilillah.
Dasar Pengambilan Dalil
Bughyatu al-murtasyidin: 106
لايستحق المسجد شيئا من الزكاة مطلقا، إذلايجوز صرفها إلا لحر
مسلم، ومثله مافى المزان الكبرى فى الجزء الثانى من باب قسم الصدقات، وعبارته: إتفق
الأئمة الأربعة على أنه لايجوز أخراج الزكاة لبناء مسجد أوتكفين ميت.
Masjid tidak berhak sedikit pun secara mutlak mengambil
bagian zakat, karena tidak boleh mentasarufkan zakat kecuali pada orang yang
merdeka yang muslim, begitu juga yang ada dalam kitab Mizan Kubro.
Tafsir munir, I: 344
ونقل القفال من بعض الفقاء أنهم أجازوا صرف الصدقات إلى جميع وجوه
الخير، من تكفين ميت وبناء الحصون وعمارة المساجد، لأن قوله تعالى "فى سبيل الله"
فى الكل.
Imam Al-Qofal menukil dari sebagian ahli fiqih, bahwa
mereka memperbolehkan mentasarufkan sodaqoh (zakat) kepada segala sektor
kebaikan, seperti: mengkafani mayat, membangun pertahanan, membangun masjid dst.
Karena kata-kata sabilillah itu mencakup umum (semuanya).
0 Komentar:
Posting Komentar